Pada zaman dahulu kala ada seorang ksatria bernama Don Quisotte(baca:Don Kisot). Ksatria selalu merasa bahwa dengan mempunyai baju zirah, dapat melindungi dirinya dari tajam pedang , tetapi sesungguhnya menjadi penghalang baginya untuk bergerak bebas. Dia merasa aman, meski tidak nyaman , di balik kurungan baju besi itu, kendati gerakannya terbatas dan terbat-bata.
Baju zirah yang digunakan tidak menjamin keamanan dirinya. Dengan menyakini gerakannnya yang terbatas, dia bertindak sebatas yang disinkan oleh sang baju untuk bermanuver, sebatas standar prosedur yang ada. Hasil tentu terbatas dan standar juga. Sementara pesaing lain, apabila mampu keluar dari belenggu ketidaknyamanan atau tidak menggunakan baju zirah sama sekali, maka mereka pasti akan memenangkan pertempuran ini. Don Quisotte, sang kesatria, niscaya akan terlindas dan terlibas oleh kegesitan gerak lawan. Dia akan mati dalam baju zirah yang dingin , berat dan kaku.
By. Andi Sidi Gazalba Wajuanna
Kordinator Front Rakyat Tana Luwu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar