BELOPA MY CITY MY HOME I LOVE FULL
zwani.com myspace graphic comments

Minggu, 28 Agustus 2011

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H/ 2011 M


“Sesaat aku menyadari betapa banyak yang terluka karena ucapanku, betapa banyak yang tersakiti karna tingkah lakuku dengan segenap kerendahan hati Saya dan keluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Selamat Idul Fitri 1432H.”


Sabtu, 27 Agustus 2011

7 Manusia Yang Mendapatkan Perlindungan Allah SWT

Berkata Abu Hurairah r.a : bahwa Nabi saw telah bersabda:”Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya.Mereka adalah pemimpin yang adil, anak muda yang senantiasa beribadah kepada Allah Azza wa Jalla,seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid,dua orang yang saling mencintai karena Allah,yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah,seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah”,seseorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di-sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya,dan seseorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian ia mencucurkan air mata”. (H.R.Bukhary – Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat ada tujuh tipe atau golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan Allah swt., yaitu :
  1. Pemimpin yang adil Menjadi pemimpin yang adil itu tidaklah mudah, butuh pengorbanan pikiran,perasaan, harta, bahkan jiwa. Dalam ajaran Islam, kepemimpinan bukanlah fasilitas namun amanah. Kalau kita menganggap kepemimpinan atau jabatan itu sebagai fasilitas, kemungkinan besar kita akan memanfaatkan kepemimpinan itu
    sebagai sarana memperkaya diri tanpa menghiraukan aspek halal atau aharam.Sebaliknya, kalau kita menganggap kepemimpinan atau jabatan itu sebagai amanah, kita akan melaksanakan kepemimpinan itu dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab. Nah, untuk melaksanakan kepemimpinan dengan cara yang amanah itu tidaklah mudah,Karena itu logis kalau kita menjadi pemimpin yang adil,Allah akan memberi perlindungan di akhirat kelak.
  2. Anak muda yang saleh Masa muda adalah masa keemasan karena kondisi fisik masih prima. Namun diakui bahwa ujian pada masa muda itu sangat beragam dan dahsyat. Oleh sebab itu, apabila ada anak muda yang mampu melewati masa keemasannya dengan taqarrub (mendekatkan) diri kepada-Nya, menjauhkan diri dari berbagai kemaksiatan, serta mampu mengendalikan nafsu syahwatnya, Allah akan memberikan perlindungan-Nya pada hari kiamat.Ini merupakan imbalan dan penghargaan yang Allah berikan kepada anak-anak muda yang saleh.
  3. Orang yang hatinya terikat pada mesjid Kalimat “seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid”seperti yang disebutkan hadits di atas, paling tidak menunjukkan dua pengertian. Pengertian pertama, orang-orang yang kapan dan di manapun berada selalu ingin memakmurkan tempat ibadah. Pengertian kedua, orang-orang yang tidak pernah melalaikan ibadah di tengah kesibukan apapun yang dijalaninya.
  4. Bersahabat karena Allah Poin ini terambil dari kalimat “dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah”. Bersahabat karena Allah swt. maksudnya kita mencintai seseorang atau membencinya bukan karena faktor harta, kedudukan, atau hal-hal lain yang bersifat material,namun murni semata-mata karena Allah swt. Kalau sahabat kita berbuat baik,
    kita mendukungnya, dan kalau berbuat salah kita mengingatkannya, bahkan kita berani meninggalkannya kalau sekiranya sahabat tersebut akan menjerumuskan kita pada gelimang dosa dan maksiat. Inilah yang dimaksud dengan persahabatan karena Allah.
  5. Mampu menghadapi godaan lawan jenis “Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah.” Kalimat ini menggambarkan bahwa kalau kita mampu menghadapi godaan syahwat dari lawan jenis, maka kita akan mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat. Di sini
    digambarkan seorang laki-laki yang digoda wanita bangsawan nan rupawan tapi dia menolak ajakannya bukan karena tidak selera kepada wanita itu, namun karena takut kepada Allah. Jadi, rasa takut kepada Allahlah yang menjadi benteng laki-laki tersebut, sehingga tidak terjerembab pada perbuatan maksiat. Karena itu Allah memberikan penghargaan pada hari kiamat dengan memberikan pertolongan-Nya. Di sini diumpamakan laki-laki yang digoda wanita, namun sangat mungkin wanita pun digoda laki-laki.
  6. Ihklas dalam beramal “Seseorang yang mengeluarkan sedekah lantas disembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya.” Ini gambaran keihlasan dalam beramal. Saking ihklasnya dalam beramal sampai-sampai tangan kiri pun tidak tahu apa yang diinfakkan atau disumbangkan oleh tangan kanannya. Pertanyaannya, bolehkah kita bersedekah
    sambil diketahui orang lain, bahkan nama kita dipampang di koran?
    Boleh saja, asalkan benar-benar kita niatkan karena Allah swt., bukan karena cari popularitas. Perhatikan ayat berikut, ” Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikannya itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.Al-Baqarah 2: 271)
  7. Zikir kepada Allah dengan khusyu “Seseorang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, kemudian ia mencucurkan air mata.” Zikir artinya mengingat Allah. Kalau seseorang berdo’a dengan khusyu hingga tak terasa air mata menetes karena sangat nikmat berzikir dan munajat kepada-Nya, maka Allah akan memberikan pertolongan kepadanya pada hari kiamat kelak.

5 Fenomena Tubuh yang Sulit Dijelaskan Ilmu Medis

Ada banyak kejadian dalam tubuh manusia yang sulit dijelaskan dengan akal sehat. Meski ilmu pengetahuan medis sudah berkembang begitu pesat, tapi fenomena-fenomena seperti ini sangat abstrak dan sulit diteliti.

Fenomena Tubuh

Orang-orang yang sangat percaya kepada kemampuan ilmu pengetahuan akan sulit mempercayainya. Tapi seperti dilansir LiveScience, Selasa (11/5/2010) ada 5 fenomena yang dialami tubuh manusia yang sukar dijelaskan secara logika dan ilmu medis:

1. Intuisi

Intuisi sering disebut bisikan hati atau kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa dipikirkan dulu. Kita semua memiliki intuisi yang ketajamannya tiap orang berbeda-beda.

Bisakah intuisi disebut indra keenam? Para ahli psikologi menyebutnya tidak bisa, karena intuisi juga sering salah menebak sesuatu seperti ketika pesawat yang Anda tumpangi mengalami turbulensi, Anda mengira pesawat akan jatuh tapi kenyataannya selamat.

Psikolog mencatat intuisi sering muncul ketika seseorang ingin mengambil keputusan atau menuntun ke sesuatu tempat yang tanpa Anda ketahui bagaimana lokasinya. Namun intuisi ini sulit untuk dibuktikan atau dipelajari baik dalam ilmu psikologi atau medis.

2. Deja vu

Lintasan memori yang misterius itulah yang dinamakan deja vu. Berasal dari bahasa Prancis deja vecu yang artinya pernah mengalami. Deja vu didefinisikan sebagai perasaan yang muncul karena merasa pernah mengalami, melihat, mendengar tapi sebenarnya belum pernah terjadi.

Deja vu identik dengan perasaan beda, bingung dan misterius. Ketika masuk ke sebuah ruangan yang belum pernah Anda kunjungi, tiba-tiba Anda merasakan seperti pernah berada di ruangan ini dengan arsitektur dan orang-orang yang ditemui sama seperti yang sedang Anda hadapi.

Psikologi mungkin bisa menjelaskan secara natural penyebab deja vu seperti sedang berhalusinasi atau pengaruh obat-obatan. Namun pada akhirnya penyebab dan sifat fenomena itu sendiri masih merupakan misteri.

3. Pengalaman Mati Suri


Pengalaman mati suri
(Near Death Experience) seringkali terjadi pada beberapa orang yang sedang sekarat. Ketika seseorang mendekati kematian, maka jiwanya meninggalkan tubuh dan mulai merasakan hal-hal yang biasanya tidak bisa dirasakan. Jiwanya berjalan melalui perbatasan antara hidup di dunia dan hidup di akhirat, biasanya berupa terowongan dengan cahaya di ujung.

Secara ilmiah proses mati suri sangat kompleks, subjektif dan emosional. Mekanisme di balik beberapa pengalaman ini adalah cara otak memproses informasi sensorik.

Orang-orang yang tidak percaya menganggap mati suri sebagai halusinasi atau trauma otak. Tapi hingga kini ilmuwan gagal menemukan apa yang terjadi saat orang mati suri dan kenapa bisa kembali hidup lagi.

4. Kekuatan Psikis (Kekuatan Batin) dan ESP

Kekuatan psikis atau kekuatan batin dan Extra-Sensory Perception (ESP) termasuk fenomena yang tidak dapat dijelaskan karena seseorang yang mempunyai kekuatan psikis mampu menjangkau rahasia kehidupan dan masa depan.

Banyak orang percaya bahwa intuisi adalah suatu bentuk kekuasaan psikis. Peneliti telah menguji orang-orang yang mengklaim memiliki kekuatan batin yang hasilnya sulit dijelaskan secara ilmiah.

Beberapa berpendapat kekuatan batin tidak bisa diuji. Hingga kini ilmuwan belum bisa membuktikan fenomena atau keberadaan ilmu batin ini.

5. Kekuatan Tubuh dan Pikiran (The Body Mind Connection)

Ilmu kedokteran hanyalah permulaan untuk mengerti bagaimana cara pikiran mempengaruhi tubuh. Efek placebo (obat semu tanpa bahan kimia) misalnya, menjelaskan bahwa orang bisa merasa lega karena obat yang efektif adalah percaya pada kemampuan obat tersebut meski obat yang diberikan tak ada bahan kimia. Inilah yang dinamakan kemampuan sugesti.

Yang lebih mengherankan kalangan medis adalah kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri tanpa melalui pengobatan moderen.

Sabtu, 20 Agustus 2011

4 Rahasia Kunci tentang Cara Otak Kita Bekerja

Barangkali Anda sudah pernah mendengar anekdot ini. Alkisah, di sebuah pameran International Neurology Expo di Singapore dijual replika otak asli orang Indonesia, Jepang dan Amerika. Dalam daftar harga, tertera otak manusia Indonesia berharga paling mahal. Salah seorang pengunjung dari tanah air, dengan penasaran dan setengah bangga bertanya, kenapa otak orang Indonesia harganya paling mahal. Karena jarang dipakai, begitu jawaban sang penjaga stan.

Anekdot itu terngiang kembali di otak saya ketika minggu lalu saya membaca sebuah buku bertajuk Brain Rules : Principles for Thriving at Work, Home and School. Buku yang ditulis oleh John Medina, salah satu pakar biologi saraf terkemuka asal Amerika ini, berkisah tentang sejumlah aturan bagaimana sesungguhnya otak kita berkerja dan beroperasi. Disini kita hanya mencoba menjenguk empat aturan diantaranya.

brain_rules_-re.jpgRule 1 : Exercise Does Enhance Your Brain. Ya, berolahraga secara rutin dan melakukan pergerakan yang aktif ternyata memberikan impak yang amat besar bagi kesehatan otak. Dalam buku itu disebutkan, orang yang rajin berolahraga dan aktif bergerak dalam jangka panjang otaknya akan memiliki kemampuan problem solving dan reasoning yang jauh lebih tangguh dibanding mereka yang malas bergerak dan berolahraga.

Itulah mengapa, orang yang malas melakukan olahraga dan seharian hanya duduk didepan cubicle sambil melototin layar komputer otaknya bisa pelan-pelan tumpul dan cepat pikun kelak ketika berusia lanjut. Ini persis seperti minggu lalu ketika saya berkunjung ke salah satu teman ayah saya yang baru berusia 60-an tahun. Opa satu ini sejak muda nyaris tak pernah olahraga, demikian juga setelah pensiun. Jadi ia tak lagi mengenali saya ketika saya datang bertandang ke rumahnya yang asri di Bintaro. Dan ketika saya kebelet ingin buang air kecil serta bertanya, Om di mana kamar mandinya; dia mendadak kebingungan sambil celingukan, dimana ya kamar mandinya (duh !).

Anda tidak ingin tulalit seperti itu kan? So, do exercise every single morning. Rasakan kesegaran udara di pagi hari, dan jangan pernah biarkan otak Anda mati sebelum waktunya.

Rule 2 : Multitasking is a myth. Multitasking itu hanyalah mitos. Sebab, menurut John Medina, otak kita bekerja dengan cara sekuensial (ber-urutan) dan tidak pernah bisa dipaksa bekerja secara paralel. Itulah mengapa, mengemudikan mobil sambi berhaha-hihi via ponsel langsung meningkatkan resiko kecelakaan hingga 9 kali lipat. Dan itulah mengapa, melakukan penyelesaian tugas sambil berkali-kali mendapatkan interupsi akan menghasilkan kualitas kerja 50 % lebih buruk dan 50 % lebih lamban.

Jadi kalau selama ini Anda rajin melakukan multitasking – misalnya menyelesaikan laporan sambil tengak-tengok status via Facebook; resiko kelambanan kerja dan penurunan akurasi laporan akan kian meningkat secara dramatis. Karena itu, usahakanlah agar selalu mengerjakan tugas secara fokus dan bertahap serta semuanya digarap secara sistematis.

Rule 3 : Ten Minutes Attention Span. Medina bilang, ketika mendengarkan presentasi, ceramah, kuliah, atau mendengarkan orang lain ngecap, otak kita ternyata hanya bertahan untuk menaruh atensi maksimal 10 menit. Setelah itu, konsentrasi kita untuk mendengarkan/ menyimak turun secara signifikan. Jadi kalau ada orang yang nyerocos memberikan ceramah atau presentasi tanpa henti selama lebih dari 30 menit, maka hanya kesia-siaan yang akan diperoleh. Sebab, otak para audiens tak akan pernah bisa lagi menangkap isi informasi secara optimal.

So, kelak jika Anda mendapat kesempatan presentasi atau memberikan informasi; lakukanlah small break setelah 10 menit. Break ini bisa berupa menyilakan audiens untuk bertanya; atau menyelinginya dengan intermezo, atau menyampaikan kisah insiratif plus sekedar anekdot. Dengan ini, maka konsentrasi para audiens akan bisa kembali terpelihara.

Rule 4 atau yang terakhir adalah ini: classroom and cubicle are brain destroyers. Ya, ternyata ada dua lingkungan yang menurut Medina paling brutal membunuh daya kreasi otak kita. Dua lingkungan itu adalah : ruang kelas perkuliahan/sekolah dan ruang cubicle perkantoran.

Ruang kelas yang isinya melulu ceramah oleh dosen/guru yang monoton, satu arah dan acap membosankan, ternyata justru membuat otak kita terpasung mati (!). Ruang cubicle kantor yang membuat Anda tidak banyak bergerak secara aktif, tersekat-sekat, dan hanya memaksa Anda untuk melakukan tugas repetitif juga berpotensi menumpulkan otak Anda.

Jadi bayangkanlah : selama bertahun-tahun (lebih dari 15 tahun!) kita menghabiskan waktu kita di ruang kelas yang monoton nan membosankan. Dan kini, ketika kita bekerja, kita kembali disekap bertahun-tahun dalam ruang cubicle yang juga tidak banyak menawarkan ruang kreasi secara optimal. Dengan kata lain, selama puluhan tahun otak kita dikunci dalam dua lingkungan statis itu, dan jarang dipakai secara maksimal.

Jadi sungguh tak heran, kenapa otak kita harganya paling mahal……..


Oleh Yodhia Atariksa Msc


Are You Happy in Your Life (and Your Job) Now ?


Hidup pada akhirnya memang selalu penuh dengan tikungan. Ada kalanya kita berada pada parade keberhasilan yang membuat kita mabuk dalam ekstase keriangan. Ada pula saat ketika kita terpeleset, terpelanting dan terpuruk dalam segores duka. Toh dalam lingkaran jatuh dan bangun itu, hidup harus terus dijalankan. Kita terus berproses dan bertumbuh “menjadi manusia”. Becoming a true person, demikian Erich Fromm pernah berujar dalam risalahnya yang terkenal itu, On Being Human.

Namun mungkin ada kalanya kita perlu berhenti sejenak, mengambil rehat, dan melakukan kontemplasi. Sekarang tataplah screen (layar) laptop atau komputer Anda. Lihatlah screen yang ada di depan Anda ini sebagai sebuah cermin…..lalu bayangkanlah, kira-kira lima tahun dari sekarang, potret apa yang tergambar dalam layar di depan Anda ini.

Apakah yang tergambar dalam bayangan itu adalah figur Anda sebagai seorang saudagar sukses dengan omzet bisnis ratusan juta per bulan, dengan sebuah apartemen indah di Dharmawangsa Residence? Atau yang muncul adalah gambaran Anda sebagai seorang manajer sukses bergaji 30 juta perbulan, dengan sebuah SUV nongkrong di garasi rumah? Atau yang justru tergambar di layar adalah gambaran Anda sebagai seorang guru mengaji di sebuah surau kecil di kampung halaman Anda, nun jauh disana, di sebuah kampung dimana segenap ambisi materi dan duniawi menjadi lenyap, karena disitu yang ada hanyalah “keheningan, kedamaian dan kebersahajaan”?

Saya tak tahu. Sungguh saya tak tahu apa yang dalam imajinasi Anda tentang masa depan hidup yang ingin Anda ukir. Namun apapun pilihan hidup masa depan Anda, barangkali tetap tersisa satu hal yang layak dicatat : pilihan itu sebaiknyalah didasari oleh passion Anda. Ya, passion. Atau gairah yang membuncah. Atau rajutan tekad yang menghujam di hati.

Life is too short my friends, and you know what, setelah itu kita semua akan mati. Sebab itu, mungkin yang tersisa adalah sejumput kesia-sian jika sepanjang hidup, kita hanya melakoni pekerjaan yang full of bullshit. Dan bukan menekuni pekerjaan yang menjadi passion kita, tempat dimana kita bisa mereguk secangkir kebahagiaan sejati…… Tempat dimana kita selalu tak sabar menunggu hari esok tiba – karena setiap hari selalu dihiasi oleh “the beauty of meaningful work and life”. Jadi adakah hidup dan pekerjaan yang Anda lakoni sekarang sudah benar-benar menjadi passion Anda? Adakah Anda telah menemukan secercah embun kebahagiaan dalam segenap hidup dan pekerjaan Anda?

Lalu, setelah passion, barangkali ada dua elemen kunci yang juga layak di-stabilo : persistensi dan determinasi. Kalaulah Anda sudah menemukan tujuan hidup dan pekerjaan yang menjadi passion Anda, maka kejarlah impian Anda dengan persisten : dengan kegigihan, dengan keuletan dan dengan ketekunan. Kita tahu, banyak orang membentur kisah kegagalan bukan karena mereka bodoh atau tak punya bakat. Bukan itu. Mereka gagal karena menyerah di tengah jalan. Quit. Berhenti dan tak mau meneruskan lagi upayanya dengan gigih.

Kita semua pasti pernah mengalami kegagalan. Namun bukan berarti ini mesti membuat kita berhenti dan menyerah kalah. Orang bijak belajar dari kesalahan dan kegagalan yang mereka lakukan, dan kemudian berproses untuk kembali menemukan jalur pencapaian tujuan hidup mereka. Ditengah tantangan yang terus mengerang dan jalan kehidupan yang terjal penuh tikungan, mereka terus menderapkan kaki : sebab mereka percaya pada akhirnya, cahaya keberhasilan itu pelan-pelan bisa dinyalakan. Mereka terus berjuang dengan persisten. Dengan penuh passion. “And we’ll keep on fighting till the end……”, begitu paman Freddy “Queen” Mercury pernah berdendang.

Setelah passion dan persistensi, maka elemen terakhir yang juga harus dipeluk erat adalah ini : determinasi. Atau komitmen yang menggumpal. Atau dedikasi yang terus mengalir. Atau selalu fokus pada satu tujuan akhir yang jelas. Orang yang punya determinasi selalu percaya bahwa they create their own destiny (tentu dengan restu dari Yang Diatas). Mereka selalu percaya bahwa merekalah yang paling bertanggungjawab untuk merajut masa depan dan nasib hidup mereka sendiri. Bukan orang lain.

Orang yang memiliki determinasi karenanya, tak pernah mau menyalahkan orang atau pihak lain manakala dihadang oleh segumpal tantangan hidup. Mereka lebih suka selalu menelisik akar masalah dan lalu mencoba mengukir solusi untuk menghadapi tantangan yang menghadang. Mereka juga enggan mengeluh ketika dihantam oleh berderet problem kehidupan dan beban pekerjaan yang kian menggurita. Sebab mereka percaya, mengeluh hanyalah layak untuk para pecundang. Dan sungguh, mereka tak pernah mau disebut sebagai para pecundang.

Itulah tiga elemen – yakni passion, persistensi dan determinasi – yang mungkin mesti kita dekap dengan penuh kesungguhan kala kita ingin merengkuh jejak kebahagiaan dalam sejarah hidup kita yang amat pendek ini. Yang pertama, temukan passion, kegairahan sejati dalam jejak hidup yang ingin Anda tapaki. Lalu, bergeraklah, bergeraklah dengan penuh persistensi. Dengan spirit kegigihan yang terus berpendar. Kemudian jalani itu semua dengan nyala determinasi yang menggumpal.

Selamat berjuang, kawan !! Selamat berjuang merengkuh kebahagian hakiki dalam hidup dan pekerjaan Anda. Salam, doa dan peluk hangat dari saya untuk keberhasilan Anda semua….

Selasa, 16 Agustus 2011

SANG WAKTU

WAHAI ENGKAU SANG REMBULAN, MENGAPA ENGKAU TERSENYUM

SEDANGKAN AKU BERKAWAN KEPEDIHAN

HEI ENGKAU SANG PENCINTA MENGAPA ENGKAU SALAHKAN AKU, KU HANYA

MENYEBARKAN CAHAYA DIBALIK PERADUANKU

KAU TANYAKANLAH PADA SANG WAKTU

CARILAH DIA PADA ANGIN YANG BERHEMBUS KENCANG

ATAU PADA OMBAK LAUT YANG BERGELOMBANG

WAHAI ENGAKU SANG WAKTU

MENGAPA KAU BIARKAN HATIKU BERKEPING-KEPING

MENGAPA KAU HANCURKAN MIMPIKU

MENGAPA KAU BIARKAN KEBAHAGIAN MENJAUH DARIKU

WAHAI ENGAKU YANG LELAH HATI

CUKUP SUDAH KELUHAN JALANGMU

CUKUP SUDAH SUMPAH SERAPAHMU

SINGKAP SEMUA TABIR YANG MENGHALANGI JALANMU

JANGAN BIARKAN DIRIMU TERLENA

BIARKAN TAKDIR MENGGAPAIMU

BIARKAN NYAYIAN RINDU MENYAPAMU DI MENTARI PAGI

KAU CIUM AROMA KEBAHAGIAN DISANA

BELOPA, 13 AGUSTUS 2011

DARI SANG FAQIR:

GAZALBA” CHE GUEVARA” WAJUANNA

NB: Ingin aq menyampaikan sesuatu, tapi jika ajal menjemputku, biarlah besok kusampaikan, karena besok tidak ada lagi rahasia, yang tinggal hanya keabadian.

ELITE DAERAH: MEMBANGUN VS MENYENGSARAKAN

Andi Sidi Gazalba Wajuanna

Proses pergantian elite-elite daerah selalu membawa harapan dan angin segar untuk mengarah kepada suatu perubahan yang lebih baik dan konstruktif yaitu peningkatan dan perbaikan kehidupan yang layak untuk masyarakat serta pembangunan untuk mendudkung segala kegiatan sosial masyarakat.

Namun dalam perkembangannnya, terjadi berkah yang tercampur (mix blessing). Hal ini karena para elit tidak mempunyai visi yang jelas untuk membangun, kalaupun ada tentu sangat buruk. Bahkan mereka cukup puas dengan kenaikan gaji, tunjangan, subsidi ini dan itu untuk meningkatkan take home pay atau menjadi centeng bagi proyek-proyek para kroni pendukungnya.

Desentralisasi yang merupakan”keramaian politik” yang menghasilkan”fakta elite politik dan ekonomi”. Dan pada akhirnya pengusahan kagetan (dan kapiran) bermunculan, bersekutu dengan elite-elite daerah. Bahkan preman dijadikan alat dan intitusi untuk mengelemitasikan suatu keinginan segelintir elite. Dan mereka ini tak ubahnya seperti anjing piaraan.

Membangun adalah memperbaiki atau membina ke arah sesuatu yang lebih baik dengan menggunakan kerangka acuan serta perhitungan yang matang serta penentuan arah kebijakan yang mudah dicerna dan efektif sehingga mendorong ke arah kesejahteraan masyarakat.

Persoalannya sekarang ini dalah bahwa para elite daerah lebih cenderung selalu mengaktualisasikan dan mengekspresikan sesuatu kehendak dan keinginan tanpa pernah melibatkan msayarakat bawah karena merasa lebih hebat dan berkuasa. Bahkan kebijakan-kebijakan cenderung “mengebiri” masyarakat dalam berusaha, menimbulkan kecurigaan sehingga menimbulkan iklim yang tidak sehat. Dan pada akhirnya bukan kesejahteraan dan keadilan yang didapat tetapi “kesengsaraan “ yang berkelanjutan. Rakyat hanya diberi janji-janji ketika mereka hendak masuk bilik suara, setelah itu dicampakan.

Hal ini memang aneh bin ajaib, dimana seharusnya elite daerah pengabdi masyarakat bukan penguasa masyarakat atau penjual proyek. Dan lebih lucu, ketika merancang APBD, rakyat selalu dijual dan di pertaruhkan tetapi ketika proyek dilakukan tidak satupun yang menyentuh masyarakat. Sungguh tragis memang, tetapi ini realitas bahwa rakyat selalu menjadi isu sentral sekaligus menjadi korban.

Para elite daerah cenderung untuk tidak peduli, pura-pura tuli apa yang terjadi dimasyarakat bahkan kebanyakan mereka bersikap paradoks yaitu bersikap abu-abu, dimana dapat pindah tergantung warna hitam atau putih yang lagi trend. Gaya mereka seperti gaya katak yaitu keatas menyembah, kepinggir menyikut, kebawah menginjak. Elite-elite daerah merupakan antek-antek kapitalis dan yang ada ada dalam mekanisme otaknya adalah proyek dan proyek tanpa pernah sekalipun memikirkan kepentingan rakyat. Dan yang terjadi percampuran antara kebingungan dan penghianatan.

Padahal yang diperlukan untuk membangun adalah mengkomunikasikan gagasan-gagasan kepada masyarakat, sehingga diharapkan tumbuhnya optimisme dan kepercayaan masyarakat, bahwa kita menuju ke arah yang lebih baik, jangan sampai masyarakat menanggung beban yang terlalu berat.

Perlunya pembaharuan berupa perubahan kecepatan transformasi manajemen, distribusi informasi dan orientasi man power ke mind power. Perubahan baik yang bersifat mendasar maupun yang bersifat teknis.