BELOPA MY CITY MY HOME I LOVE FULL
zwani.com myspace graphic comments

Senin, 07 September 2009

4 Langkah Mudah Menghindari Telat Deadline

Deadline - photo by Sarajea

Deadline - photo by Sarajea

Siapa disini yang pernah telat menyelesaikan deadline hayooo? Saya yakin kita semua pernah mengalaminya, apalagi freelancer seperti kita yang menjadi bos dari diri sendiri. Weits, bukan berarti karena kita freelancer jadinya kita bisa seenaknya tidak patuh deadline, salah itu!

Justru karena kita freelancer, kita harusnya punya lebih banyak kontrol terhadap apa yang kita kerjaan dan telat menghadapi deadline harusnya bisa lebih minimal (seharusnya). Coba sekarang kita manfaatkan kontrol yang kita punya itu dan terapkan 4 langkah dibawah agar kita bisa menghindari pekerjaan yang telat.

Jangan jadi deadliner!

Saya sengaja menaruh ini di paling atas karena inilah biasanya penyebab utama terjadinya keterlambatan. Kata-kata seperti “Ah masih lama” atau “Besok masih bisa laa!” harus selalu dihindari! Anda jauh lebih baik mencicil pekerjaan Anda daripada menghabiskan semalaman suntuk menyelesaikan proyek pada H-1. Ingat bahwa badan Anda ada batasnya!

Kebiasaan ini juga sangat perlu dihindari karena biasanya masalah-masalah baru akan bermunculan di detik-detik terakhir. Bila Anda deadliner, saya yakin Anda tahu apa yang saya maksud +wink+

Langkah ini lebih ke arah mindset. Siapkan niat Anda lalu lakukanlah langkah kedua.

Rencanakan semuanya dengan baik

Nobody plans to fail,
they just fail to plan

Perencanaan itu penting, kerja tu jangan berantakan. Bacalah artikel kami tentang workflow standar freelancer bila Anda masih tidak mempunyai gambaran jelas tentang cara Anda bekerja. Perlu diingatkan bahwa disini Anda sepenuhnya yang pegang kontrol, jadilah orang yang fleksibel Namun bertanggung jawab. Temukan workflow kerja yang cocok untuk Anda dan kerjakan dengan disiplin.

Saya sendiri biasa memulai hari dengan mendaftarkan semua yang saya harus kerjakan hari itu dan akan mencontengnya satu persatu bila sudah selesai. Biasakan mendaftarkan kegiatan yang kecil dan seperti: “membuat menu menggunakan suckerfish” dan “mengerjakan fitur A” daripada “selesaikan desain situs B”. Dengan begitu pada saat hari berakhir, kita akan merasa sudah mengerjakan banyak hal! :D

Jangan terlalu menganggap tinggi kemampuan Anda

Sudah baca Pengalaman kita #7? Siapa coba yang pernah mengalaminya? Saya dulu sering sekali mengalami hal tersebut karena saya terlalu tinggi menilai kemampuan saya. Kita bukan Superman! Kita manusia biasa yang butuh istirahat dan pastinya kemampuan kita ada batasnya. Belajarlah untuk mengukur batasan tersebut.

Tapi jangan jadikan ini alasan untuk kalian berleha-leha. Tentukan batas optimal, bukan maksimal dari kemampuan kalian dan coba kembangkan secara perlahan-lahan. Ngomong si gampang memang :P Tapi saya yakin Anda akan mengetahui batas kemampuan diri (dan kesehatan pribadi) sejalannya dengan pengalaman yang didapatkan.

Evaluasi kinerja Anda dan Adaptasi

Langkah ini banyak sekali dilupakan oleh freelancer, terutama yang sudah lama berkecimpung di dunia freelancing. Banyak yang lupa bahwa semua proses yang kita lakukan butuh pengawasan, sama seperti di dunia kerja di mana bos kitalah yang mengawasi. Nah, sekarang tidak ada bos! Maka dari itu kitalah yang wajib mengawasi diri kita sendiri.

Cobalah evaluasi kinerja Anda tiap bulan, berapa proyek yang sudah Anda kerjakan dengan sukses, berapa yang telat, berapa yang tidak sesuai ekspektasi, dan dari semua data tersebut cobalah Anda mengevaluasi kesalahan Anda. Identifikasikan masalah dan cobalah atasi segera agar masalah tersebut tidak terjadi lagi di bulan-bulan berikutnya.

Aria Rajasa